√ Perbedaan Netto, Bruto, Tara Dan Contohnya

Sebuah perkembangan besar yang tidak dapat dipungkiri lagi dari sebuah keadaan ekonomi dimana mudahnya bertransaksi, menabung, meminjam, dan aktivitas ekonomi lainnya terlihat seperti hal yang lumrah. Pada dasarnya dalam sebuah kegiatan ekonomi ada yang namanya produksi, distribusi/pemasaran, serta konsumsi. Dalam hal produksi, pembuat tidak semena-mena membuat sebuah barang tanpa melihat selera masyarakat. Tapi, apakah itu cukup?.

Selera masyarakat dari sebuah produk akan berkurang jika produk tersebut tidak memiliki kostum/pembungkusan serta kualitas dari produk itu sendiri. Coba bayangkan, mengapa mayoritas masyarakat Indonesia lebih memilih barang dari luar negeri ketimbang barang buatan negara sendiri?. Selain faktor harga yang terkadang relatif lebih murah, produk mereka dikemas dengan seindah mungkin dan terjamin kualitasnya.

Untungnya Indonesia sekarang sudah mulai memperhatikan hal ini dan terbukti manfaatnya. Kita disini tidak akan membahas masalah ekonomi Indonesia. Tetapi, kita akan membahas hal lain yang berkaitan dengan ekonomi yaitu Bruto, Netto, dan Tara. Meskipun jarang, namun sesekali mungkin kalian pernah mendengarnya dalam sebuah kemasan produk yang kalian beli. Lalu apa sih pengertian, perbedaan, dan manfaat kita mengetahui ketiganya.

Pengertian, Perbedaan, Manfaat, dan Contohnya

  • Bruto adalah berat kotor. Dapat juga diartikan sebagai sebuah ukuran berat dari suatu produk ketika produk tersebut masih dibungkus dalam kemasan. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa produsen mengemas suatu produk sehingga terlihat menarik. Tapi mereka juga tidak lupa bahwa konsumen lebih membutuhkan produknya ketimbang kemasannya. Dengan adanya ukuran berat/Bruto ini, konsumen tidak akan merasa dibohongi karena mereka tau bahwa nilai bruto bukanlah nilai produk itu sendiri.
  • Netto adalah berat bersih. Maksudnya, berat Netto adalah berat sesungguhnya suatu produk tanpa melihat kemasannya. Biasanya konsumen lebih memilih untuk langsung melihat berat neto ini karena lebih memilih “Dapat barang banyak ketimbang bungkus berat dan menarik”. Memang seperti itulah konsumen yang bijak, lebih memprioritaskan kebutuhan. Namun, kalian para produser tetap harus memikirkan hal ini dengan matang dan jangan hiraukan kutipan tersebut ya :D.
  • Tara adalah berat kemasan. Dalam pengertiannya tara memang terdengar tidak begitu penting untuk diketahui. Tapi, bagaimana jika dalam suatu kemasan tidak tertera nilai dari salah satu berat yaitu Bruto dan Netto?. Bayangkan jika hanya ada nilai Bruto dan Tara saja. Apakah kalian tidak akan membeli barang tersebut karena tidak jelas berapa beratnya?. Tidak mungkin, kalian harus tau bahwa Tara hanya berat bungkusnya saja. Kenapa harus bingung?. Kalian hanya tinggal mengurangi nilai Bruto dan Tara-nya saja.

Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung berat dan dari Bruto, Netto, dan Tara. Simak contoh berikut.

Contoh Menghitung Bruto

  • Dalam sebuah barang tertera nilai dari Netto sebesar 2,5 kilogram dan nilai Tara sebesar 0,5 kilogram. Berapa nilai Bruto dalam produk tersebut?

    Diketahui : Ditanya : Nilai Bruto

    – Neto : 2,5 kilogram

    – Tara : 0,5 kilogram

    Bruto = Netto + Tara

    = 2,5 + 0,5 = 3 kilogram

Mengitung Netto

  • Dalam sebuah barang dengan nilai Bruto yang tertera dan nilai Tara yang tertera berturut-turut memiliki nilai 4 kilogram dan 0,3 kilogram. Berapa nilai Netto dari barang tersebut?

    Diketahui : Ditanya : Nilai netto

    – Bruto : 4 kilogram

    – Tara : 0,3 kilogram

    Netto = Bruto – Tara

    = 4 – 0,3 = 3,7 kilogram

Menghitung Nilai Tara Dan Persentase Tara

  • Jika dalam suatu barang terdapat nilai Bruto sebesar 4,3 dan Netto sebesar 3,7 kilogram. Maka berapa besar Tara dari barang tersebut?

    Diketahui : Ditanya : Nilai Tara

    Bruto : 4,3 kilogram

    Netto : 3,7 kilogram

    Tara = Bruto – Netto

    = 4,3 – 3,7 = 0,6 kilogram

  • Jika pedagang beras membeli 120 kg beras beserta karungnya dengan satu kg nya dihargai dengan nilai Rp. 7000,- maka berapa harga yang harus dibayar pedangang tersebut jika diketahui nilai Tara sebesar 2 %?

Jawab : Tara 2% = 2% x 120 kg = 2,4 kg

Netto = Bruto – Tara

= 120 – 2,4 = 117,6

Harga yang harus dibayar dapat dicari dengan mengalikan nilai Netto dengan harga produk

= Netto x harga barang per kilo

= 117,6 x 7000

= Rp 823,200

Pada dasarnya membedakan Bruto dan Netto sangat terlihat pada kemasan suatu produk. Produsen dengan sengaja memberikan nilai tersebut untuk memberikan penjelasan lebih kepada konsumen sehingga tidak mengakibatkan rasa terbohongi dan bertujuan lain sebagai salah satu cara untuk menentukan harga dari barang itu sendiri.