Saat ini jelas orang sedang geger dan was-was dengan sudah masuknya virus Corona baru (COVID-19) di Indonesia. Khusunya di Pulau Jawa seperti di Jakarta, Bekasi, Depok, Solo, dan Purwokerto yang informasinya sudah ada yang positif tertular bahkan sudah ada yang dilaporkan meninggal seperi kasus yang di Solo dan Purwokerto.
Kita sebagai masyarakat yang kurang lengkap dalam mendapatkan informasi dari dinas yang berwenang juga kadang dibingungkan dengan sebaran berita hoax diberbagai group WhatsApp maupun Instagram yang kita ikuti.
Lalu apa perbedaanya antara flu yang disebabkan infeksi virus corona dengan flu biasa?
Sebenarnya baik flu biasa maupun COVID-19 sama-sama disebabkan oleh virus yang menyerang saluran pernapasan manusia. Namun, kedua virus ini berasal dari golongan yang berbeda dan memiliki karakteristik yang berbeda pula.
Virus penyebab flu berasal dari golongan rhinovirus, jenis virus ini menyebar dari manusia ke manusia dan paling sering menyerang anak-anak, remaja, atapu merek yang mempunyai daya tubuh lemah. Infeksi rhinovirus bisa terjadi sepanjang tahun, tapi paling sering di musim hujan dan pergantian musim. Sedangkan COVID-19 disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus.
Perbedaan Gejala Flu Biasa dan Infeksi Virus Corona
Berikut ini adalah perbedaan gejala flu biasa dengan gejala infeksi virus Corona atau COVID-19:
A. Flu Biasa
Flu biasa terjadi ketika rhinovirus menyerang saluran pernapasan. Umumnya, keluhan yang muncul datang dari hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas). Gejala-gajalanya kurang lebih atau umumnya sebagai berikut:
- Bersin-bersin
- Hidung tersumbat dan berair
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala ringan
- Batuk
- Demam (jarang)
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 1–3 hari setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit.
B. COVID-19
Sama seperti rhinovirus, Virus Corona ini juga menginfeksi saluran pernapasan. Oleh karena itu, orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu biasa. Meski begitu, Virus Corona yang sekarang sedang mewabah lebih sering menyebabkan keluhan pada saluran pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang siapa saja, bayi, anak-anak, orang dewasa. Tapi yang paling rentan adalah mereka yang daya tubuhnya sudah berkurang (lemah) seperti orang tua yang umurnya sudah diatas 50th keatas.
Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada COVID-19, yaitu:
- Demam tinggi
- Batuk
- Sesak napas
Pasien juga bisa mengalami nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan muntah-muntah. Namun, gejala ini jarang terjadi dan tidak khas pada pasien COVID-19.
Pada kasus yang parah, infeksi yang disebabkan poleh Virus Corona ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru) yang berat, edema paru, dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh, misalnya ginjal.
Pengobatan Flu dan Infeksi Virus Corona
Pengobatan untuk flu dan infeksi Virus Corona atau COVID-19 tidak bisa disamakan, karena kedua penyakit ini memang sangat berbeda. Berikut adalah penjelasan mengenai pengobatan flu dan infeksi virus Corona:
A. Flu biasa
Flu umumnya dapat sembuh sendiri dalam waktu 4–9 hari. Semakin kuat daya tahan tubuh, semakin cepat flu sembuh. Oleh karena itu, dokter akan menyarankan penderita flu untuk banyak beristirahat, makan makanan bernutrisi, dan minum air putih yang cukup.
Sementara untuk meringankan gejala flu, dokter biasanya akan memberikan:
- Chlorpheniramine dan pseudoephedrine
Obat flu dengan kombinasi ini bisa dikonsumsi untuk meredakan keluhan hidung tersumbat dan berair. Chlorpheniramine bekerja dengan cara menghambat senyawa histamin yang menyebabkan pembengkakan pada pembuluh darah hidung, sementara pseudoephedrine akan mengecilkan pembuluh darah yang melebar akibat histamin. - Paracetamol dan ibuprofen
Kedua obat ini bisa Anda gunakan untuk mengatasi gejala flu yang disertai dengan demam ringan. Baik paracetamol maupun ibuprofen tersedia dalam beragam merek, serta sangat mudah ditemukan di apotek atau toko obat. - Kombinasi paracetamol, chlorpheniramine, pseudoepherine, dan guaifenesin
Jika mengalami flu yang disertai demam, batuk berdahak, dan pilek, Anda bisa mengonsumsi obat flu dengan kombinasi paracetamol, chlorpheniramine, pseudoephedrine, dan guaifenesin untuk meredakan gejala-gejala tersebut.
B. COVID-19
Sampai saat ini, belum ditemukan obat atau vaksin yang mampu mengobati atau mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Namun, gejala COVID-19 yang seperti flu biasa dapat diringankan dengan obat flu.
Beda dengan kasus COVID-19 yang gejalanya berat, pengobatan lebih ditujukan untuk menjaga kondisi pasien dan mengatasi komplikasi yang muncul agar tidak berakibat fatal.
Meski belum ditemukan vaksin yang dapat mencegah infeksi virus Corona, Anda bisa meminimalkan risiko terkena infeksi ini dengan cara:
- Mencuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik.
- Menggunakan masker setiap beraktivitas di luar ruangan atau di tempat umum.
- Memperbanyak minum air putih.
- Beristirahat yang cukup.
- Tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang kotor.
- Menghindari kontak dengan orang yang sedang batuk dan demam.
Infeksi virus Corona bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga yang sangat berat dan mengancam nyawa. Gejala COVID-19 yang ringan memang bisa mirip dengan gejala flu biasa. Oleh karena itu, Anda perlu lebih jeli mengenali perbedaannya, berdasarkan penjelasan di atas.
Bila Anda mengalami gejala-gejala flu, terutama yang tidak sembuh lebih dari 1 minggu dan disertai demam tinggi, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya. Untuk informasi seputar info Corona bisa melihat disitus resmi pemerintah di COVID19.GO.ID